Syekh Jangkung sedang bersama
Retno Dinuli, istrinya di taman Mataram. Retno Dinuli bercerita jika sebenarnya
dirinya telah berulang kali menikah, namun suaminya selalu meninggal. Syekh
Jangkung memperhatikan dengan seksama istrinya, kemudian mengatakan jika
istrinya sedang sakit. Karena itu Syekh Jangkung merapalkan do’a, dan tiba-tiba
dari dalam diri Retno Dinuli keluar sesosok makhluk jin Roban.
Merasa keadaan istrinya tidak
aman di Mataram, Syekh Jangkung kemudian mengajak istrinya pulang ke Pati.
Namun ketika dia ingat jika masih punya sangkutan masalah di Pati, Syekh
Jangkung menjadi bimbang untuk pulang ke kampung halamannya di Pati. Mengetahui
kegundahan Syekh Jangkung. Sultan Hanyokrokusumo membekali sepucuk surat yang memerintahkan
agar Syekh Jangkung dibebaskan dari segala macam masalah di Pati. Mengingat
Kadipaten Pati merupakan bagian wilayah kekuasaan Kasultanan Mataram. Berbekal
surat sakti dari Sultan Mataram, Syekh Jangkung berangkat ke Pati bersama Retno
Dinuli.
******************
Di jalan tampak dua orang sedang bertengkar.
Mereka adalah pemilik kerbau dan pembelinya. Mereka bertengkar karena kerbau
yang baru dibeli dari pemiliknya itu mati.
Syekh Jangkung yang lewat di
tempat tersebut melerai mereka. Dan memberi jalan keluar. Kerbau yang mati
tersebut dibeli oleh Syekh Jangkung. Sebagian uangnya diberikan kepada pemilik
kerbau, dan sisanya diberikan kepada pembelinya. Dengan kesaktiannya yang
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Syekh Jangkung menghidupkan kembali kerbau
yang mati. Kemudian kerbau itu diberi nama Kebo Landoh. Dan tempat tersebut
diberi nama Desa Nglandoh.
Sementara itu, di Kasultanan
Mataram, Jin Roban mengamuk mencari Syekh Jangkung. Sultan yang mengetahui
masalah tersebut bergegas berangkat untuk mencari Syekh Jangkung.
******************
Di Kepatihan Palembang, Rukayati
bersama anaknya, Raden Mukmin berencana untuk mencari Jangkung ke tanah Jawa.
Patih Sutan Sahari yang mendengar keinginan anaknya memberikan ijin Rukayati
bersama anaknya untuk berangkat mencari Jangkung.
Sementara itu Putri Komsatun dari
Cirebon bersama anaknya, Hasan Haji juga melakukan perjalanan ke Pati. Mereka
hendak menemui suami dan ayahnya, Jangkung.
******************
Momok sedang mencari ikan bersama
ibunya ketika lewat Rukayati bersama Raden Mukmin, juga Putri Komsatun bersama
Hasan Haji.
Mereka berkelahi karena semua
merasa sebagai istri dan anak dari Saridin atau Jangkung. Dan masing-masing
juga tidak mau mengakui jika antara mereka semua sebenarnya adalah istri dan
anak dari Saridin atau Jangkung.
Di tengah perkelahian mereka,
datang Sultan Hanyokrokusumo. Mengetahui permasalahan yang terjadi, Sultan
Mataram mengajak mereka semua untuk menemui Syekh Jangkung yang tinggal di Desa
Nglandoh.
Sesampainya di rumah Syekh
Jangkung mereka disambut dengan diberi hidangan berupa ikan wader dan ikan
lele. Selesai makan. Sultan Mataram meminta agar Syekh Jangkung mengusir Jin
Roban yang mengobrak-abrik Mataram.
******************
Syekh Jangkung masuk ke tengah
hutan tempat tinggal Jin Roban. Syekh Jangkung segera menumpas Jin Roban juga
bersama semua pengikutnya.
BERSAMBUNG………………………
*) narasumber :
SUWITO (AGIL SUWITO) menyampaikan cerita secara tutur berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
SULABI memberikan cerita tertulis per adegan berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
Sumber gambar ilustrasi : https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung_dari_Mataram
*) narasumber :
SUWITO (AGIL SUWITO) menyampaikan cerita secara tutur berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
SULABI memberikan cerita tertulis per adegan berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
Sumber gambar ilustrasi : https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung_dari_Mataram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar