Di taman Kasultanan Palembang tampak
Dewi Malang Rani, istri dari Sultan Datuk Iskandar sedang bersama dengan
Pangeran Sanggar Singgih adik dari Sultan Palembang. Secara diam-diam mereka
berdua menjalin cinta terlarang.
Pangeran Sanggar Singgih sangat
ingin menguasai tahta Kasultanan Palembang. Karena sangat mencintai Pangeran
Sanggar Singgih, Dewi Malang Rani mendukung keinginannya. Mereka berdua
merencanakan pembunuhan kepada Sultan Datuk Iskandar.
********
Di dalam istana tampak Patih Sutan
Sahari bersama beberapa orang prajurit sedang gundah. Sultan Datuk Iskandar
tengah sakit dan belum juga sembuh.
Pangeran Sanggar Singgih datang
membawa segelas minuman yang menurutnya adalah obat untuk Sultan. Menurut
pengakuannya obat tersebut cukup manjur untuk menyembuhkan Sultan.
Patih Sutan Sahari mempersilahkan
Pangeran Sanggar Singgih untuk meminumkan obat tersebut. Tidak lama kemudian
Sultan Datuk Iskandar tampak begitu kesakitan dan akhirnya meninggal dunia.
Seluruh isi istana berduka. Patih
Sutan Sahari yang mengetahui kematian Sultan meminta ijin kepada Pangeran
Sanggar Singgih untuk menjemput Pangeran Alhamsyah, putra dari Sultan Datuk
Iskandar yang sedang menuntut ilmu di Mataram. Pangeran Sanggar Singgih menolak
keiginan Patih Sutan Sahari. Di dalam hatinya, jika putra dari Sultan dijemput,
maka rencananya untuk menguasai tahta Kasultanan bisa gagal.
Meskipun keinginannya ditolak,
Patih Sutan Sahari tetap berangkat ke Mataram menjemput Pangeran Ilhamsyah.
Setelah Patih Sutan Sahari
berangkat, Pangeran Sanggar Singgih yang takut rencananya gagal menemui dua
orang anak buahnya bernama Singa Laud dan Batu Lawah. Dia memerintahkan untuk
membunuh Pangeran Alhamsyah sebelum sampai di istana Kasultanan Palembang.
********
Pangeran Alhamsyah sedang bersama
Rukayati di taman Mataram ketika Patih Sutan Sahari datang.
Mendengar kematian ayahnya,
Pangeran Alhamsyah bergegas kembali ke Kasultanan Palembang bersama rombongan
Patih Sutan Sahari.
Dalam perjalanan menuju Kasultanan
Palembang, rombongan Pangeran Alhamsyah diserang oleh Singa Laud dan Batu
Lawah. Namun mereka dapat dikalahkan. Setelah mengalahkan kedua penjahat yang
hendak mencelakakan Pangeran Alhamsyah, untuk mencegah hal yang tidak
diinginkan, Patih Sutan Sahari berpesan agar setelah sampai di istana, Pangeran
Alhamsyah tidak makan atau minum apapun yang disuguhkan kepadanya.
********
Sesampainya di istana Kasultanan
Palembang, Pangeran Alhamsyah disambut gembira oleh Dewi Malang Rani. Dewi
Malang Rani menyuguhkan berbagai macam makanan dan minuman. Pangeran Alhamsyah
ingat pesan Patih Sutan Sahari saat di perjalanan jika Pangeran Alhamsyah
dilarang makan atau minum apapun yang disuguhkan. Karena itu Pangeran Alhamsyah
menolak hidangan tersebut secara halus dengan alasan sedang puasa.
Pangeran Sanggar Singgih
mendekati Pangeran Alhamsyah. Dia mengatakan setelah sultan mangkat,
pemerintahan di Kasultanan Palembang kosong. Karena itu dia ingin agar dirinya
dinobatkan sebagai sultan yang baru. Dia beralasan agar pemerintahan tetap
berjalan harus segera ditetapkan sultan pengganti. Sedangkan Pangeran Alhamsyah
yang merupakan pewaris tahta Kasultanan Palembang masih terlalu muda. Pangeran
Sanggar Singgih mengatakan jika dia kasihan kepada Pangeran Alhamsyah jika
harus memikul beban pemerintahan yang sangat berat. Namun Pangeran Alhamsyah
menolaknya.
********
Patih Sutan Sahari sedang bersama
istri dan anaknya ketika Pangeran Alhamsyah datang. Pangeran Alhamsyah
mengatakan jika dirinya diminta Pangeran Sanggar Singgih untuk mencari sebuah
hiburan yang akan ditampilkan pada perayaan di Kasultanan Palembang.
Patih Sutan Sahari mengatakan
agar Pangeran Alhamsyah kembali ke istana, dan mengatakan jika sudah
mendapatkan sebuah hiburan dari Mataram bernama topeng jantur.
********
Hari perayaan tiba, hiburan
berupa topeng jantur digelar di hadapan petinggi Kasultanan Palembang juga
masyarakat luas. Topeng jantur yang dimainkan menceritakan kisah kematian
Sultan Datuk Iskandar.
Pangeran Sanggar Singgih merasa
tersindir dan marah. Dia mendekati pemain topeng jantur dan membuka topengnya.
Ternyata orang yang memainkan topeng adalah Patih Sutan Sahari. Semakin meluap
amarah Pangeran Sangggar Singgih. Dia memerintahkan untuk menangkap Patih Sutan
Sahari, namun Patih dapat melarikan diri.
Pangeran Sanggar Singgih kemudian
menangkap dan memenjarakan Pangeran Alhamsyah yang dianggap sebagai komplotan
dari topeng jantur.
********
Abdi dari Patih Sutan Sahari
menemuinya, dan mengatakan bahwa Pangeran telah dipenjarakan oleh Pangeran
Sanggar Singgih. Mendengar bahwa Pangeran Alhamsyah telah ditangkap, Patih
Sutan Sahari berencana mencari orang sakti untuk membebaskan Pangeran Alhamsyah
sekaligus menyerang Kasultanan Palembang yang sedang dalam kekuasaan Pangeran
Sanggar Singgih. Patih Sutan Sahari berencana merebut kembali Kasultanan
Palembang untuk diserahkan kepada yang berhak, yaitu Pangeran Alhamsyah putra
tunggal dari Sultan Datuk Iskandar yang telah wafat.
Di dalam perjalanan, Patih Sutan Sahari dan rombongannya tiba di
tepi laut. Dari kejauhan tampak seseorang sedang terapung di laut tanpa rakit.
Patih Sutan Sahari berfikir pasti orang yang sedang mengapung tersebut bukan
orang sembarangan atau bisa disebut orang sakti. Karena itu Patih Sutan Sahari
meminta agar orang yang sedang mengapung tersebut menepi.
Setelah sampai di tepian pantai,
orang tersebut yang tidak lain adalah Jangkung bertanya kepada Patih Sutan
Sahari penyebab dia memanggil, dan tampaknya sedang dalam sebuah masalah besar.
Patih Sutan Saharipun menceritakan kejadian yang menimpa Kasultanan Palembang
sekaligus meminta kesediaan Jangkung untuk memberikan bantuan.
Jangkung bersedia membantu.
Karena itu mereka segera mengajak Jangkung untuk pergi ke Kasultanan Palembang.
Langkah pertama yang dilakukannya adalah membebaskan Pangeran Alhamsyah dari
penjara. Setelah bebas, Pangeran Alhamsyah meminta Jangkung untuk membantunya
merebut kembali tahta Kasultanan Palembang.
Pangeran Alhamsyah beserta
prajurit dengan dibantu oleh Jangkung meyerang Kasultanan yang dikuasai
Pangeran Sanggar Singgih.
Terjadi pertempuran sengit antara
pasukan Pangeran Alhamsyah melawan Pangeran Sanggar Siggih dan pasukannya.
Dalam pertempuran tersebut akhirnya Pangeran Sanggar Singgih dan seluruh
pasukannya dapat dikalahkan. Karena dianggap sebagai penghianat, maka Pangeran
Sanggar Singgih dan seluruh pendukungnya dimasukkan penjara untuk dijatuhi
hukuman yang sangat berat.
Jangkung yang dianggap telah berjasa diberi
hadiah, yaitu dinikahkan dengan anak dari Patih Sutan Sahari bernama Rukayati.
Setelah melaksanakan pernikahan, Jangkung pamit untuk melanjutkan bertapa
ngrumbang.
BERSAMBUNG....................
*)
narasumber :
SUWITO (AGIL SUWITO) menyampaikan cerita secara tutur berdasarkan pengalaman
(ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
SULABI memberikan cerita tertulis per adegan berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main
tobong di wilayah Pati Jawa tengah.
Sumber gambar ilustrasi :
http://keratonpalembang.blogspot.co.id/p/sultan-mahmud-badaruddin-ii.html
GAMBAR HANYA SEBAGAI ILUSTRASI... ;-)
BalasHapus